Ditulis oleh: dr. Nadiar Dwi Nuarisa, SpJP, FIHA

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang paling banyak terjadi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tak pandang usia, baik muda maupun dewasa, terlebih lagi pada orang lanjut usia. Hipertensi saat ini tumbuh subur akibat pola hidup masyarakat yang cenderung tidak sehat.

Menurut WHO, hipertensi ditandai dengan pembacaan tekanan darah sistolik ? 140 dan tekanan diastolik ? 90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang dan saat orang tersebut dalam kondisi istirahat. Sistolik adalah tekanan tertinggi saat jantung memompa, sedang diastolik adalah tekanan terendah saat jantung istirahat.

Kebanyakan orang yang menderita hipertensi tidak mengalami gejala, dan biasanya hanya terdeteksi dalam pemeriksaan kesehatan rutin saja. Sejumlah kecil pasien mungkin mengalami gejala sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, dan kelelahan.

Faktor resiko hipertensi yaitu:

  1. Usia: resiko meningkat seiring dengan pertambahan usia
  2. Riwayat kesehatan keluarga: orang cenderung lebih mudah untuk menderita hipertensi jika ada anggota keluarganya yang pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya
  3. Kelebihan berat badan atau obesitas
  4. Pola makan: konsumsi garam (natrium) berlebih dalam jangka waktu yang lama, dislipidemia
  5. Gaya hidup: merokok, minum alkohol, stress, dan kurang olahraga.

Pasien baru akan merasakan sakit jika sudah terjadi komplikasi, yang dapat timbul pada beberapa organ tubuh yaitu:

  1. Penyakit jantung (penyakit jantung koroner, infark miokard, gagal jantung kronis, gangguan irama jantung, pembesaran jantung)
  2. Plak di pembuluh darah tepi
  3. Stroke
  4. Penyakit ginjal
  5. Retinopati (kerusakan retina mata)

Karena pasien sering tidak menyadari gejala yang timbul, maka hipertensi sering disebut sebagai pembunuh diam-diam atau The Silent Killer.

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup terutama pola makan. Perubahan atau modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan cara:

  1. Menjaga berat badan
    • Pelihara agar berat badan dalam rentang normal (BMI : 18,5 – 24,5)
  2. Olahraga
    • Berolahraga teratur 30 menit perhari
    • Misal: Jalan, renang, bersepeda
  3. Berhenti merokok
  4. Hindari stress dan alcohol
  5. Pengaturan pola makan dengan cara:
    • Batasi konsumsi gula < 50 gram (4 sendok makan) per hari
    • Batasi garam < 5 gram 1 sendok teh per hari. Kurangi garam saat memasak, dan batasi makanan olahan dan cepat saji.
    • Batasi daging berlemak dan minyak goreng (< 5 sendok makan) per hari. Makan ikan sedikitnya 3 kali per minggu
    • 5 porsi (400-500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari. 1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, mangga, pisang, atau 3 sendok makan sayur yang sdah dimasak.

Jangan lupa!!! tekanan darah hanya dapat diketahui dengan mengukurnya, bukan sekedar dengan keluhan ataupun perasaan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat memeriksakan tekanan darah sangat penting untuk mengendalikan si pembunuh diam-diam ini. RS Jiwa Menur mempunyai layanan Rawat Jalan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang dapat melayani masyarakat memeriksakan tekanan darah dan berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung demi terciptanya masyarakat Indonesia yang lebih sehat.