Ditulis oleh: dr. Bimo Dwi Lukito, Sp. N

Stroke masih menjadi masalah utama kesehatan di Indonesia bahkan dunia. Dahulu stroke dianggap penyakit yang menyerang orang tuab saja, saat ini stroke bisa menyerang segala usia mulai anak-anak sampai dewasa muda. Stroke merupakan penyakit yang serius yang mengenai pembuluh darah otak bisa berupa penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak. Gejalanya bervariasi seperti pelo, kelemahan separuh badan, kebas separuh badan, penurunan kesadaran sampai gangguan penglihatan yang terjadi mendadak.

Prevalensi stroke menunjukan kenaikan tiap tahunnya, data dari Riskesdas 2013 menunjukan angka 7% naik menjadi 10,9% pada tahun 2018. Artinya 1 dari 10 warga Indonesia bisa terkena stroke. Hal ini tak lepas dari pola hidup yang tidak sehat. Salah satu faktor resiko stroke yaitu merokok bahkan meningkat dari 7,2% menjadi 9,1%. Stroke penyebab utama disabilitas pada 80% pasien stroke. Meninggalkan dampak yang komplek biopsikososial. Terhambatnya atau tidak mampunya bekerja, ketergantungan tinggi terhadap keluarga /caregiver, terhambatnya sosial karena disablitias, depresi adalah sebagian masalah yang sering dialami oleh penderita dengan stroke.

Sudah waktunya bagi kita untuk lebih memperhatikan kesehatan kita. Seringkali kita tidak sadar jika pola hidup, pola makan, kebiasaan ternyata dapat mempengaruhi kesehatan kita, bahkan bisa menjadi cikal bakal atau faktor resiko dari stroke. Maka dari itu kita wajib untuk mengetahui Faktor resiko stroke. Faktor resiko stroke dibagi menjadi 2, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi artinya tidak dapat yang kita bisa rubah. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi inilah kunci penting untuk kita dapat memperbaiki pola hidup kita agar lebih sehat dan terhindar dari stroke.

Faktor yang tidak dapat di modifikasi:

  1. Usia
  2. Jenis Kelamin
  3. Ras/etnis
  4. Genetik

Faktor yang dapat dimodifikasi:

  1. Hipertensi
  2. Merokok baik aktif maupun pasif
  3. Obesitas
  4. Diet/Pola makan tidak sehat
  5. Jarang olahraga
  6. Hiperlipidemia
  7. Diabetes
  8. Alkohol
  9. Penyakit jantung

Lalu bagaimana cara untuk hidup sehat agar terhindar dari stroke?

Berhenti Merokok

Kandungan nikotin dan karbon monoksida pada asap rokok dapat merusak system kardiovaskuler sehingga menyebabkan stroke. Selain itu merokok juga sangat berhubungan dengan faktor resiko lainnya seperti hipertensi dan diabetes, 30-40% perokok berisiko lebih tinggi untuk mengidap diabetes daripada bukan perokok. Perokok pasif (menghirup asap rokok) juga sama berisikonya dengan perokok aktif. Hal ini menjadi masalah kesehatan tersendiri bagi diri perokok dan juga bagi keluarga yang juga menghirup asap rokok

Diet

Makan makanan dengan lemak tersaturasi tinggi, lemak tans dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Diet dengan kadar sodium (garam) tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, batasi konsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per hari atau sebanyak 1 sendok teh . Diet tinggi kalori dapat menyebabkan obesitas. Diet yang dianjurkan adalah sayur-sayuran dan buah-buahan tiap hari dapat menurunkan resiko stoke.

Olahraga

Kombinasi makan-makan yang sehat dengan olahraga teratur adalah hal yang baik untuk mempertahankan berat bedan ideal. Olah raga teratur membantu menurunkan kolesterol, menjaga tekanan darah tetap baik juga mencegah obesitas. Berat badan yang berlebih atau obesitas merupakan salah satu faktor resiko stroke.

Sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas aerobic dan berolahraga. Aktivitas aerobik dibagi menjadi dua, aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam seminggu. aktivitas aerobik intensitas tinggi yang dilakukan setidaknya 75 menit per minggu. Adapun contoh aktivitas aerobik intensitas sedang , seperti bersepeda (dengan kecematan kurang dari 10 mil per jam) atau jalan cepat(Setidaknya 2,5 mil per jam), berkebun, tenis (ganda). Sedangkan contoh intensitas tinggi seperti panjat tebing dengan membawa tas berat, berlari, berenang, bersepeda (kecepatan lebih dari 10 mil perjam), tenis (single), lompat tali dan sebagainya.

Lakukan olahraga secara bertahap, tidak harus langsung melakukan intensitas tinggi jika sebelumnya jarang beolahraga. Setidaknya melakukan olahraga masih lebih baik dari pada tidak sama sekali.

Hipertensi dan Diabetes

Hipertensi dan Diabetes merupakan salah satu faktor resiko utama penyebab stroke. Jika anda mengidap Hipertensi dan Diabetes maka berobatlah ke dokter dan minum obat teratur. Tentu menjaga pola hidup yang sehat juga membantu dalam penanganan Hipertensi dan Diabetes
 

Don’t be the one tema yang digaungkan pada peringatan hari stroke dunia tahun ini pada tanggal 29 oktober kemarin, merupakan renungan bagi diri kita, orang-orang sekitar kita yang kita sayangi, pemerintah dan pengambilan kebijakan. Mari kita mulai langkah baru mencegah stroke. Mulai dari diri kita, keluarga kita mari kita ingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, pola hidup yang sehat dan berhenti merokok demi kebaikan diri dan keluarga sekitar kita. Untuk Stroke, Don’t be the one