Ditulis oleh: dr. Nadiar Dwi Nuarisa, SpJP, FIHA

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab nomor 1 kematian di seluruh dunia. Lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, atau sekitar 31% dari seluruh kematian di dunia, sebagian besar atau sekitar 8,7 juta disebabkan oleh PJK. Lebih dari 75% kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Lebih mengkhawatirkan lagi, tren penyakit jantung saat ini tidak hanya diderita oleh penduduk usia lanjut, namun sudah banyak ditemukan pada usia muda. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 1,5% atau 15 dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK; dimana 12,9% kematian di Indonesia disebabkan karena PJK.

PJK terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otot jantung dikarenakan adanya penyempitan pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung) akibat kerusakan lapisan pebuluh darah atau aterosklerosis. Hal ini bermanifestasi sebagai gejala nyeri dada yang khas (angina) menjalar ke lengan kiri, leher, ulu hati atau punggung belakang; rasa terbakar, rasa tidak nyaman di dada atau rasa tertusuk-tusuk. Nyeri ini berlangsung selama > 20 menit saat istirahat maupun aktivitas, dapat disertai sesak nafas, berdebar-debar, keringat dingin, mual, gemetar, lemah, hingga pingsan.

Faktor Resiko terjadinya PJK ada 2, yang dapat dimodifikasi seperti:

  1. Usia
  2. Jenis Kelamin
  3. Keturunan

dan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi:

  1. Merokok
  2. Dyslipidemia
  3. Hipertensi
  4. Diabetes mellitus
  5. Kurang aktivitas fisik
  6. Obesitas
  7. Stress
  8. Konsumsi alkohol

Proses terjadinya PJK sudah dimulai dari usia dini, dimana terjadi penyumbatan darah arteri melalui pola hidup yang kurang baik. Semakin bertambah umur maka akan semakin banyak kerak (plak) yang muncul di dalam pembuluh darah. Semakin besar plak yang membuntu maka semakin kecil aliran darah yang memberi makan otot jantung. Sehingga menjaga pola hidup sejak usia dini akan menurunkan resiko terjadinya PJK. Yang paling ditakutkan dari PJK adalah serangan jantung mendadak yang dapat menyebabkan kematian karena pertolongan yang terlambat.

Pencegahan PJK dapat dilakukan dengan:

  1. Hindari merokok dan minum alkohol
  2. Olahraga secara teratur
  3. Hindari stress berlebihan
  4. Menjaga berat badan tubuh ideal
  5. Kurang aktivitas fisik
  6. Ikuti aturan makan bagi penderita diabetes mellitus, kolesterol dan hipertensi

Mari tingkatkan hidup yang lebih sehat agar terhindar dari PJK. RSU Jiwa Menur membuka layanan Rawat Jalan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang dapat membantu masyarakat mendeteksi dini PJK. Dengan pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi atau rekam jantung, treadmill atau uji latih beban, dan echocardiography akan membantu diagnosa penyakit jantung koroner.

Sayangi jantungmu, Segera periksakan jantungmu !!